BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, para umatnya sangat memperhatikan hadits-haditsnya. Mereka khawatir tentang keberadaan hadits-hadits Nabi. Kekhawatiran mereka pun terjadi, hadits-hadits palsu muncul dan merebah cepat dalam masyarakat.
Tentang awal terjadinya pemalsuan hadits, banyak perbedaan pendapat di kalangan para ahli atau perawi hadits. Pertama pemalsuan telah terjadi sejak masa Nabi Muhammad SAW. Pendapat ini dikemukakan oleh Ahmad Amin. Adapun menurut Shalahuddin Al-Adabi, pemalsuan hadits pada masa Nabi Muhammad SAW hanya terjadi pada hadits-hadits yang berkaitan dengan keduniawian, bukan masalah agama. Sedangkan menurut pendapat sebagian besar ahli hadits, pemalsuan hadits terjadi pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Pada masa setelah Ali, hadits semakin berkembang pesat. Fakta ini didukung oleh pendapat As. Suyuti bahwa seorang pemalsu hadits telah membuat 4.000 hadits palsu.
Dari beberapa pendapat di atas, tampak bahwa sebenarnya para sahabat pada masa Nabi Muhammad SAW sudah menetapkan prinsip-prinsip ilmu hadits meskipun belum sempurna. Ilmu hadits muncul atas reaksi terhadap banyaknya pemalsuan hadits dan mulai berkembang pada abad ke-3.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Ulumul Hadits?
2. Bagaimana pembagian Ulumul Hadits?
3. Apa saja cabang-cabang Ulumul Hadits?
4. Apa fungsi dan hukum mempelajari Ulumul Hadits?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Ulumul Hadits.
2. Untuk mengetahui pembagian Ulumul Hadits.
3. Untuk mengetahui cabang-cabang dari Ulumul Hadits.
4. Untuk mengetahui fungsi dan hukum mempelajari Ulumul Hadits.
Posted in: Article - Ulumul Hadist
0 komentar:
Posting Komentar
Luangkan waktu Anda untuk menulis komentar untuk mempermudah merespon posting ini...