Minggu, 11 April 2010

The Islamic Opposition

The Islamic Opposition

From the time of Riddah wars, at least. the Muslim community, or its leaders, had undertaken major political responsibilities as an essential consequence of their faith. Under the conditions of Marwani rule, those who were most serious about Islam were also most serious about the political responsibilities which an acceptance of Islam entailed.Inevitably, a sensitive conscience found that much was lacking. It was almost a corollary of the political responsibility called for by Islam that the tradition of faith proved to be developed most actively in an atmosphere of political opposition to the ruling forms.

Meanwhile, the Muslim rulers were governing not only the Muslim group-piously conscientious or not - but also the general population of the conquered regions. These too had their ideals; and among them a most potent ideal was the longing for a strong central authority which would suppress warfare and defend the rights of the weak. It was such demands the caliphs found easiest and most expedient to move toward satisfying. Gradually, the ideal of a benevolent absolutism attached itself to the caliph's court, confronting the ideal of an Islamic egalitarianism in the opposition. Even in Marwani times the contrast became increasingly noticeable.

The caliphal state approximates an absolute monarchy

From the point of view of leading classes among the conquered peoples, the rule of the Arabs had been acceptable as approaching, even more closely then the older states, the principles of justice represented in the great Irano-Semitic imperial tradition. In the traditin, the absolute monarch was expected to rise above all more limited interest groups and privileged classes and maintain some balance among them, so that the stronger should not freely oveerride the weaker. In the first instance, the Arabswon support in Roman territories and problably in the Iraq and even parts of Iran by curbing a persecuting ecclesiastical rule ang imposing equality among the sects. 'Umar's organization of the empire had been designed to maintain the unity and purity of the Muslim Arabs, but at the same time it confirmed the subjects' hopes in considerable measure.


Oposisi Islam

Dari waktu dari Riddah perangi, paling tidak. komunitas Pemeluk Agama Islam, atau para pemimpin ini, telah melakukan tanggungjawab politis utama sebagai satu konsekwensi penting dari iman mereka. Pada kondisi dari Marwani aturan, yang adalah paling tentang Agama Islam serius adalah juga paling serius tentang tanggungjawab politis yang mana satu penerimaan Agama Islam memerlukan. Tak bisa diacuhkan, satu hati nurani sensitip mendirikan bahwa banyak adalah kekurangan. Ini adalah hampir satu kesimpulan dari tanggungjawab politis diminta oleh Agama Islam yang adat-istiadat dari iman buktikan dikembangkan paling dengan aktif pada satu atmosfer oposisi kenegaraan ke bentuk aturan.

Sedangkan, mistar Pemeluk Agama Islam sedang mengurus tidak hanya group Pemeluk Agama Islam dengan penuh iman teliti atau tidak kecuali juga populasi umum dari menaklukkan daerah. Ini juga mempunyai ideal mereka; dan antara mereka satu paling ideal kuat adalah keinginan untuk satu otoritas pusat kuat yang yang akan menggencet peperangan dan mempertahankan hak dari lemah. Ini adalah permintaan demikian kalif mendirikan paling mudah dan paling cara bijaksana untuk menggerakkan ke arah pemuasan. Secara berangsur-angsur, ideal dari satu paham kemutlakan baik hati menyertakan sendiri ke meja hijaunya kalif, menghadapi ideal dari satu Islam egalitarianism pada oposisi. Bahkan di Marwani Times kontras jadi terus meningkat nyata.

caliphal menyatakan satu absolut dekat kerajaan

Dari segi pandangan dari kelas pimpinan antara menaklukkan orang-orang, ketentuan dari Arab telah bisa diterima sebagai dekat, lebih lagi lekat maka status lebih tua, prinsip dari keadilan mewakili pada adat-istiadat hebat kerajaan Irano Semitic. Pada traditin, Monarch absolut diharapkan untuk menyingsing di atas semua lebih group ketertarikan terbatas dan kelas istimewa dan memelihara beberapa seimbang antara mereka, sehingga itu lebih kuat tidak boleh dengan bebas oveerride lebih lemah. Di yang pertama kejadian, Arabswon dukung di wilayah Katolik dan problably pada Irak dan bahkan bagian dari Iran dengan menahan satu menganiaya ketentuan tentang gereja kristen ang memaksakan Equality antara aliran agama. 'Organisasinya Umar dari kekaisaran telah didisain untuk memelihara kesatuan dan kemurnian dari Arab Pemeluk Agama Islam, tapi pada waktu yang sama ini mengonfirmasikan asanya pokok materi pada ukuran pantas dipertimbangkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Luangkan waktu Anda untuk menulis komentar untuk mempermudah merespon posting ini...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More